SENDIRI

Sendiri
by Fitri
Hembusan nafas ini rasannya tidak memliki arti jika kita tidak tahu untuk apa kita berada di suatu tempat dimana kita berdiri.
Bahkan aku saja sempat bingung untuk apa aku berada disini.
Seperti tidak miliki arah dan tujuan.
Mondar-mandir gelayungan tidak jelas.
Aku terus menjalani hariku dengan sekedar berjalan, hingga aku tersandung oleh sebuah batuan kerikil yang sangat tajam.
Kakikku berdarah aku menangis.
Tidak ada orang yang lewat satupun untuk menolongku.
Aku menangis meronta, darahku semakin deras.
Tidak ada seorang pun yang mendengar rontaku.
suaraku serak terdengar semakin lirih.
Tidak ada yang menjulurkan tangan untuk membantuku berdiri.
Menopang tubuhku.
Memberikan bahunya sekedar untukku menangis.
Hanya angin yang berjalan halus lewat di sampingku.
Hanya hembusan nafas merduku yang ku dengar temani.
Mau tidak mau aku harus berdiri sendiri melanjutkan jalanku yang tak pasti.
Membuat rasa sakit ini menjadi tidak terasa.
Karena semua itu aku tersadar bahwa aku benar-benar sendiri.
Sendiri sendiri sepi.

Komentar